Selasa, 10 Agustus 2010

Pemerintah Dorong Penggunaan Benih Hibrida Bagi Petani



Demi peningkatan kualitas dan kuantitas produksi padi terkait dengan pencapaian target kebutuhan pangan nasional, pemerintah terus mendorong penggunaan benih padi hibrida oleh petani. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Menteri Pertanian Baran Wirawan dalam acara Panen Raya Padi Hibrida Bernas di Seputih Raman, Lampung Tengah, Provinsi Lampung, Jumat (26/3). Dikatakannya bahwa, pihaknya akan terus dorong produktivitas hibrida untuk penuhi kebutuhan pangan nasional, dengan perluasan produksi benih padi hibrida. Menurut dia, hasil produksi padi dari benih hibrida lebih tinggi 15 persen dari padi hasil dari cara umum. Apabila penggunaan lahan untuk produksi padi dari benih hibrida semakin luas, maka jumlah padi yang dihasilkan semakin tinggi. Tercatat sudah 300 ribu hektare lahan yang dijadikan lokasi produksi benih hibrida menjadi padi.

Direktur PT Sumber Alam Sutera (SAS) Widya Heka A Hertanto menyatakan, produksi benih padi hibrida dalam skala luas baru dimulai tahun 2008. Menurutnya, pada musim kemarau mendatang, pihaknya akan memproduksi benih di lahan seluas 1.500 hektare dengan harapan akan menghasilkan benih padi hibrida sebanyak 3.000 ton untuk memenuhi kebutuhan pertanaman musim hujan mendatang. Berdasarkan data Integrated Hybrid Center (IHC), sebuah tempat penelitian hibrida milik PT SAS di Trimurjo, Lampung Tengah menyebutkan potensi hasil produksi satu hektare benih hibrida mencapai 8-12 ton padi. Jumlah itu lebih banyak dibandingkan proses produksi dari benih biasa yang hanya sekitar 4-7 ton padi per hektare. Kebutuhan benih hibrida untuk produksi padi dalam satu hektare hanya 15 kilogram. Lebih sedikit ketimbang benih biasa yang membutuhkan 35 kilogram.

Suryo Saputro (suryo@wartaekonomi.com)
http://www.wartaekonomi.com/index.php?option=com_content&view=article&id=4501:pemerintah-dorong-penggunaan-benih-hibrida-bagi-petani-&catid=53:aumum


.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar