Selasa, 10 Agustus 2010

Padi Hibrida - Alternatif atau Masalah ?



Kira-kira lima tahun terakhir ini, padi hibrida telah masuk sebagai varian introduksi padi di Indonesia. China adalah negara pertama yang memasukkan padi rekayasa genetik itu. Hasilnya ? Luar biasa, dari rata-rata produktifitas padi konvensional di Gorontalo sebesar 6-7 ton/ha, seorang petani maju telah mengusahakan padi hibrida dengan rata-rata produksi 12-14 ton/ha (2006-2007).

Padi hibrida merupakan hasil persilangan dari dua induk (genetically-fixed varieties) yang mampu menunjukkan sifat superior (efek heterosis), terutama potensi hasilnya. Akan tetapi efek heterosis ini akan hilang pada generasi berikutnya. Oleh sebab itu, benih yang dihasilkan padi hibrida tidak dapat digunakan sebagai benih untuk musim tanam berikutnya. Hal ini menyebabkan bisnis benih hibrida menjadi menarik, karena petani akan tergantung pada pasokan benih dari produsennya.
Padi merupakan tanaman yang menyerbuk sendiri (self-pollinated) dimana serbuk sari dan ovarium dihasilkan pada bunga yang sama. Oleh sebab itu, diperlukan tanaman jantan-steril sebagai salah satu induk agar proses hibridisasi dapat berlangsung sempurna. Pengembangan padi hibrida dimulai sekitar tahun 1970, saat ditemukan tanaman jantan steril dari populasi padi liar (Oryza sativa f. Spontanea) di Hainan, Cina. Padi liar ini disebut sebagai wild rice with abortive pollen atau disingkat padi WA. Padi WA ini disilang dengan padi lain untuk menghasilkan jantan steril yang disebut sebagai galur maintainer.

Melalui proses persilangan yang diulang terus menerus (backcross) dengan induk dari galur maintainer ini diperoleh tanaman padi dengan karakter jantan steril yang stabil, yang disebut galur padi cytoplasmic male sterile atau disingkat CMS. Tanaman padi CMS ini digunakan sebagai salah satu induk untuk menghasilkan padi hibrida. Induk lainnya disebut sebagai galur restorer yang berfungsi memulihkan fertilitas galur CMS setelah disilangkan. Benih yang dihasilkan merupakan benih hibrida F1 yang mempunyai sifat superior (daya hasil tinggi), tetapi potensi hasil ini tidak dapat diturunkan ke generasi berikutnya (F2 dan seterusnya). (ref : PADI HIBRIDA: Apakah ini jawabnya)

Tanaman hibrida dibuat untuk menghasilkan tanaman yang unggul, terutama produksi dan kualitasnya. Akan tetapi, dalam beberapa kasus juga dihadapkan pada beberapa masalah. Masalah yang dijumpai diantaranya adalah : 1. Ketergantungan petani terhadap benih produksi perusahaan besar yang tentunya mahal harganya (menjadi kendala utama). 2. Padi hibrida (seperti juga tanaman hibrida lainnya) membutuhkan pupuk yang lebih banyak. 3. Pada beberapa kasus, padi hibrida lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit sehingga membutuhkan pestisida yang lebih banyak. 4. Mutu beras yang dihasilkan sampai saat ini belum sebaik mutu beras varietas unggul lokal (seperti ciherang, ciliwung, dsb.)

Dari ketiga masalah tersebut, jelas bahwa petani membutuhkan modal produksi yang lebih besar. Di negara penghasil benih padi hibrida utama (China), petani padi hibrida membutuhkan pupuk sebesar 43% lebih banyak dan pestisida sebesar 31% lebih banyak dari biasanya.

Padi hibrida dan pencapaian ketahan pangan

Walaupun masih banyak masalah di tingkat lapangan, pemerintah melalui Departemen Pertanian (khususnya Badan Litbang Pertanian), secara intensif terus mengembangkan padi hibrida melalui program Uji Multi Lokasi (UML) bekerjasama dengan PT. Dupont Indonesia (ref : Pengembangan Padi Hibrida) terhadap 14 galur calon hibrida (Mei 2009).Untuk ini, PT. Dupont telah menganggarkan dana sebesar $200,000 dan sementara itu PT. Dupont juga telah berhasil mengembangkan perbenihan hibrida Maro seluas 133,8 ha dengan hasil benih 2,7 ton dan menyerahkan royalti kepada BB Padi sebesar 4,7 milyar.

Saat ini, selain PT. Dupont, perusahaan lain, baik dalam negeri maupun luar negeri, bersaing dalam mengembangkan padi hibrida di Indonesia. BB Padi juga telah memberikan lisensi varietas padi ke perusahaan swasta lainnya. Misalnya, varietas Rokan dengan PT SAS (Sumber Alam Sejahtera) dan Hipa3 dengan PT Syngenta.

Nampaknya pemerintah cukup serius dalam mengembangkan padi hibrida ini, dimana pengembangan produktifitas (intensifikasi) tidak bisa ditawar lagi pada saat perluasan areal sudah mencapai titik kulminasi seiring dengan berkurangnya lahan produktif di Jawa. Pencapaian ketahanan pangan dari komoditas utama padi hanya dapat dicapai dan dipertahankan dengan meningkatkan produktifitas.

Apakah padi hibrida menjadi satu-satunya pilihan dalam program ketahanan pangan ?

Padi hibrida memang terbukti telah dapat menjanjikan produksi yang sangat tinggi. Di beberapa tempat pengembangan, rata-rata hasil yang diperoleh tidak kurang dari 12 ton/ha, suatu hasil yang sangat sulit dicapai dalam budidaya padi konvensional. Akan tetapi, beberapa kekurangan seperti yang dibahas di atas merupakan hal yang cukup serius untuk diperhatikan. Ongkos produksi yang tinggi dapat mempengaruhi animo petani untuk memakai padi hibrida, disamping itu kualitas beras yang rendah juga menurunkan harga dan mungkin juga kehilangan hasil yang cukup signifikan. Pada tingkat petani, resiko kegagalan budidaya padi hibrida juga lebih tinggi (baca : Hasil Analisis Ekonomi, Padi Hibrida Jauh Lebih Berisiko dan Benih Padi Hibrida Bantuan Tak Bisa Tumbuh).

Mengingat beberapa kasus di atas, pertanyaan selanjutnya apakah pengembangan padi hibrida merupakan pilihan utama. Mari kita tengok pengembangan budidaya padi dengan menggunakan metoda SRI (System of Rice Intensification) dan Jajar Legowo.

Sejak diperkenalkan tahun 1997 di Indonesia, metode SRI tidak berkembang seperti yang diharapkan oleh perintisnya Prof. Dr Norman Uphoff. Walaupun banyak hasil yang memuaskan, metode SRI berkembang secara lambat. Dalam beberapa aplikasi di lapangan, metode SRI mampu mendongkrak produktifitas beberapa varietas yang biasa ditanam petani secara fantastis. Dari rata-rata produksi 6 ton/ha, SRI mampu memberikan hasil sekitar 9 - 12 ton/ha, suatu hasil yang patut diperhitungkan dan selayaknya mendapat tempat istimewa dalam program ketahanan pangan. Hasil luar biasa ini pula lah yang merangsang PT. Sampurna berani membuka usaha agrobisnis komoditas padi yang selama ini dianggap enteng oleh kalangan pengusaha besar. Belum lagi Nippon Koei Co.Ltd yang secara konsisten melakukan sosialisasi aplikasi SRI pada setiap daerah pengembangan irigasi yang ditanganinya dan bahkan mendanai SRI Center di Mataram.

Selain keunggulan produksi, SRI juga memiliki banyak keunggulan yang diantaranya adalah : 1. Penggunaan air irigasi yang lebih hemat, sehingga memungkinkan perluasan areal tanam padi lahan beririgasi saat musim kemarau 2. Pengunaan varietas unggul lokal yang telah biasa ditanam petani setempat 3. Penggunaan benih yang jauh lebih sedikit (10 - 15 kg/ha dibanding metoda konvensional sebesar 30 - 60 kg/ha). 4. Mengurangi waktu produksi karena bibit ditanam pada umur 5 - 12 hari setelah semai (konvensional 21 hss).5. Secara umum, mengurangi ongkos produksi dan menambah tingkat keuntungan usahatani.6. Jarak tanam yang lebar (30 x 30 cm) mempermudah kegiatan pemeliharaan.7. Pada metoda SRI organik, selain sangat mengurangi kebutuhan pupuk kimia dan tanaman padi relatif lebih tahan terhadap hama dan penyakit, kualitas produk beras menjadi lebih baik.(baca : NOSC, FTP UGM Panen Demplot Padi SRI, dan Budidaya dan Keunggulan Padi Organik Sistem SRI)

Walaupun dengan sistem pengairan biasa, pelaksanaan budidaya padi sistem jajar legowo agak mirip dengan metode SRI. Penanaman bibit 1 - 2 perlubang dan dengan jarak tanam yang diatur perblok, metode jajar legowo mampu meningkakan poduktifitas pada varietas lokal sebesar hampir 40% (dari 6,5 ton/ha menjadi 8,5 ton/ha). Introduksi budidaya organik pada sistem jajar legowo secara signifikan juga meningkatkan produktifitas dan kualitas hasil. (baca : Penanaman Padi Sistem Jajar Legowo, Jajar Legowo Tingkatkan Produksi Petani, Cara Tanam Padi Sistem Legowo, Jatim Terapkan Jajar Legowo)

Apa kesimpulannya ?

Melihat ketiga fenomena di atas, terdapat perbedaan yang cukup mencolok antara pengembangan SRI dan Jajar Legowo dengan padi hibrida. Perkembangan SRI dan Jajar Legowo berjalan dengan lambat, sedangkan perkembangan padi hibrida walaupun masih menimbulkan masalah, berkembang cukup pesat. Secara teknis, pengembangan SRI dan Jajar Legowo ditangani dalam program-program pemerintah (seperti SRI - Disimp yang ditangani Nippon Koei melalui dana Loan JBIC dan Jajar Legowo pada P4MI/PFI3P yang didanai Loan ADB), sedangkan padi hibrida ditangani langsung oleh lembaga usaha (PT. Dupont, PT. SAS, Syngenta, dll.). Oleh karena itu, walaupun relatif lebih baru, gaung pengembangan padi hibrida lebih kencang karena berpotensi memberikan keuntungan yang sangat besar bagi pengusaha benih hibrida. Keuntungan finansial juga dirasakan Balai Benih Padi dengan perolehan royalty dan bantuan langsung dalam bentuk pendanaan kerjasama pengembangan benih hibrida yang tidak didapatkan dari pengembagan SRI atau jajar Legowo.

Akan tetapi, apabila kita lihat dari keunggulan-keunggulan yang diperoleh secara general dari ketiga sistem tersebut, tentunya kita sangat berharap bahwa sistem yang lebih berpihak pada program ketahanan pangan sekaligus kesejahteraan petani lah yang mestinya lebih diutamakan pengembangannya. Barangkali, seperti biasanya, korupsi, kolusi, dan nepotisme sering mengaburkan bahkan menutupi makna sesungguhnya dari suatu sistem pembangunan di negeri ini. Kita hanya bisa berharap bahwa yang akan unggul adalah yang berpihak pada kepentingan masyarakat dan bangsa ini, bukan yang berpihak pada pengusaha dan para pengumpul harta..



.
oleh Ullych R M di 09.13
http://sukatani-banguntani.blogspot.com/2010/01/padi-hibrida-alternatif-atau-masalah.html

2 komentar:

  1. Nama saya Zara, dari Indonesia saya berjanji untuk berkongsi kesaksian ini kepada Allah dalam hidup saya. 2 minggu yang lalu, saya memerlukan banyak wang, jadi saya memohon pinjaman, kemudian mendapati diri saya dalam tangan yang salah yang mendakwa peminjam pinjaman yang baik di seluruh dunia, tidak mengetahui bahawa mereka semua penipu. Mereka mengutip RM4000 dari saya dan enggan menghantar pinjaman yang saya minta saya keliru dan kecewa.

    Pada hari yang setia saya pergi ke pasar dan kemudian bertemu kawan lama, saya memberitahu semua perkara yang berlaku kepada saya, maka dalam proses itu dia memperkenalkan saya kepada Mrs. Suzan di mana dia menerima pinjaman sebanyak RM150,000. maka dia memberikan saya e-mail suzaninvestment@gmail.com dan saya menghubungi beliau dengan serta-merta saya pulang ke rumah, dia memberitahu saya peraturan dan peraturan dan saya mengikuti, selepas memproses dokumen dalam masa kurang dari 48 jam, saya menerima pinjaman saya sebanyak RM100,000 .

    Saya yakin dia juga akan senang membantu anda, jadi jika anda memerlukan pinjaman, dan ingin mendapatkan pinjaman cepat, hanya mendaftar dengan syarikat pinjaman pelaburan Suzan dan anda boleh menghubunginya melalui e-mel: (suzaninvestment@gmail.com ). anda juga boleh menghubungi saya melalui e-mel saya: (Zaradam@gmail.com). jika anda mempunyai sebarang keraguan. dia adalah satu-satunya orang yang boleh dipercayai dan boleh dipercayai.

    BalasHapus
  2. e_mail:[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
    WhatsApp Number::::::::::[+60]1123759663

    email:::::::hafizulbin365@gmail.com
    Name::::Hafizul Bin Haziq
    Country:::Malaysia

    Kemarau kewangan saya berakhir pada bulan ini apabila saya fikir semuanya adalah urusan perniagaan dengan beberapa rakan saya di Kuala Lumpur beberapa bulan yang lalu perniagaan yang bernilai beberapa Rm785k yang keuntungannya sudah cukup untuk kita semua untuk berkongsi keuntungan tetapi akibat kegagalan perniagaan, kita semua mendapati bahawa kita mempunyai masalah kewangan yang sangat besar kerana saya tidak mempunyai wang untuk bergantung pada ketika perniagaan gagal kerana saya melabur semua saya dengan saya pada perniagaan jadi saya berada di sangat sangat maaf jadi saya terpaksa mencari bantuan kewangan saya sebenarnya telah ditolak oleh beberapa bank sebagai hasil dari kadar pinjaman mereka dan juga syarat mereka jadi saya terpaksa melalui beberapa blog sehingga saya datang menghadapi dengan Iklan Syarikat Ibu. saya menghubungi Ibu dengan segera selepas melalui beberapa proses yang sangat fleksibel permintaan pinjaman saya sebanyak Rm440k telah diluluskan oleh pihak pengurusan dan pada keesokannya Lembaga Pengurusan Peminjaman Pinjaman dikreditkan saya tanpa menangguhkan berkat ini dari ibu yang dapat menyelamatkan anda hari ini dari apa-apa embarrazement kewangan anda menjadi ibu hubungi Ibu sekarang untuk pinjaman anda yang berubah e_mail:[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]
    ISKANDAR LESTARI LOAN COMPANY "ISKANDAR LENDERS"

    Country::::::Malaysia
    Name::::::::Hafizul Bin Haziq
    email::hafizulbin365@gmail.com
    Telephone Number:[+60]1123759663
    WhatsApp Number::::::::[+60]1123759663
    e_mail:[iskandalestari.kreditpersatuan@gmail.com]

    BalasHapus